Blogere Habel

Blogere Habel

Jumat, 29 Mei 2009

Nasib Pendidikan Indonesia Tanpa Standar Ujian


Ilustrasi: SBY mengatakan (26/5), siapapun pemimpin Indonesia lima tahun ke depan, lima agenda utama pembangunan RI harus tetap dijalankan, dan salah satu pilar utama menjalankan agenda tersebut ialah pendidikan.

Sabtu, 30 Mei 2009

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan dasar di Indonesia tidak akan maju tanpa ujian nasional sebagai acuan standar, terutama di sekolah-sekolah formal.Pemerhati masalah sosial dan pendidikan, Komarudin Hidayat, di Jakarta, Jumat (29/5), mengatakan ujian nasional harus tetap diadakan. "Ujian nasional hanya bagian kecil saja dari pendidikan nasional, strategi besarnya adalah memajukan budaya unggul di bidang pendidikan dasar dan pendidikan tinggi," kata Komarudin, di Jakarta, Jumat. Menurut dia, negara-negara yang merdeka setelah perang dunia kedua mempunyai dua agenda besar untuk memajukan negaranya, yaitu membangun ketahanan politik dan membangun perekonomian. Sedangkan tantangan untuk menjadi negara yang maju, kata Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu, harus menuju ke arah pembangunan pendidikan dan kebudayaan. Pendidikan dan kebudayaan tersebut tidak hanya dimaknai sebagai produk seni dan surat kelulusan, namun lebih kepada pembangunan karakter, kerja keras, dan keuletan seseorang. "Namun sangat disayangkan, pembangunan di Indonesia mengalami kemunduran yaitu masih terjebak pada tingkatan membangun kehidupan politik dan peningkatan ekonomi," ujar Komarudin. Masyarakat Indonesia sekarang ini dikondisikan pada budaya pragmatis dan simbolis saja. Padahal, menurut Komarudin, pendidikan dan standar ujian harus dibawa kepada tataran makna. Mengenai standar kelulusan, menurut dia, mata pelajaran yang menentukan lulus atau tidaknya seorang siswa merupakan hal lain yang harus dikaji lagi.Komarudin menambahkan, ujian nasional tersebut merupakan ayakan untuk menentukan sejauh mana seorang siswa mampu menguasai pemebelajarannya selama di sekolah. Ia mencontohkan di bidang olah raga bela diri, untuk menentukan kelulusan dan menuju ke tingkat yang lebih tinggi diperlukan ujian, begitu pula dengan syarat untuk mengemudi di jalan raya tetap memerlukan ujian agar dikatakan layak ketingkat yang lebih tinggi. Komarudin menghimbau, masalah pendidikan seharusnya menjadi perhatian pemerintah dan presiden harus turun tangan langsung dengan membuat suatu kebijakan yang nyata. "Masalah itu jangan hanya diserahkan pada departemen pendidikan, yang kemudian diserahkan kepada eselon satu," kata Komarudin. Dengan demikian, katanya, alokasi anggaran pendidikan harus ditingkatkan, yaitu dengan membagun pusat-pusat pendidikan yang bertaraf internasional sehingga orang-orang Indonesia tidak perlu ke luar negeri untuk mencari ilmu. Berkaitan dengan hal itu, Komarudin menegaskan pendidikan merupakan dasar untuk membangun kebudayaan nasional yang menghasilkan suatu produk yaitu peradaban. "Tanpa pendidikan budaya sebagai modal, tidak akan lahir suatu produk peradaban seperti teknologi, seni, standar pendidikan serta hasil riset," kata Komarudin. Pembangunan di bidang politik dan ekonomi, menurut dia, juga harus melahirkan kebudayaan yang unggul. "Politik dan ekonomi hanyalah instrumen atau alat saja, bukanlah tujuan utama suatu negara," ujar Komarudin. Komarudin menyimpulkan, hanya dengan membangun peradaban dan karakter yang baik, melalui keuletan, optimisme, kerja keras, kerukunan antar masyarakat, akan lahir Indonesia yang mempunyai budaya unggul.

Read More..

HP Luncurkan Notebook Mobilitas Tinggi


Sabtu, 30 Mei 2009

Jakarta (ANTARA News) - Produsen komputer, HP meluncurkan produk terbarunya HP Pavilion dv2, komputer jinjing (notebook) yang tipis dan ringan khusus untuk kalangan profesional yang memiliki mobilitas tinggi.
Hadir dalam peluncuran produk HP terbaru di Jakarta, Megawaty Khie, Managing Director Personal Systems Group HP Indonesia, Primawan Badri, Product Manager Consumer Notebook HP Indonesia, dan Herianto Arif dari AMD.
Menurut Primawan Badri, dv2 dirancang khusus untuk kelas profesional yang memiliki mobilitas tinggi sehingga notebook terbaru ini bisa diandalkan untuk kerja bahkan mobile.
"Notebook ini menyasar tren pasar di kelas mobility. Dari segi tampilan sangat mendukung," kata Primawan.
Dijelaskannya, dv2 mengemas performa penuh tenaga dalam sebuah produk notebook dengan ketipisan dibawah 1 inci dan berat mulai 1,64 kilogram.
Produk ini juga diperkaya dengan fitur-fitur hiburan. Teknologinya menggunakan Windows Vista dan beragam pilihan hard drive berkapasitas tinggi hingga 500 gigabite (GB).
Selain itu juga menyediakan ruangan yang lebih cukup untuk menyimpan foto-foto kenangan, musik, games dan beragam konten lainnya. "Dan yang paling penting harganya terjangkau," kata Primawan.
Dikatakan Primawan, keunggulan lain dari dv2 adalah melindungi data-data dari risiko hilang karena produk yang sudah siap dipasarkan di Indonesia ini dilengkapi dengan "HP ProtectSmart Hard Drive Protection".
Produk notebook generasi baru HP ini tetap menggandeng AMD untuk mendukung kemamuan "processor"-nya. Produk ini dijual seharga 699-799 dolar AS. (*)

Read More..

Habil & Fidia Blogger

Habil & Fidia Blogger
Hari ini ku telah menemukan kembali cinta itu dan tak ingin melepaskannya lagi…

10 Top Komentar

education news

chat box

Shout box


ShoutMix chat widget

Followers

Head News

Berita Olahraga

all in one mail

Selayang Pandang



Tanggal 10 Mei 2009 saya melepas masa lajang saya

Alhamdulillah sekarang saya sudah menjadi CPNS

Tanggal 1 November 2009 aku berangkat LPJ di Singosari selama 21 hari

Buruan daftar CPNS



Calender





Free Blog Calendar

waktu

Seputar Linux

Seputar Guru

Berita Olah Raga

berita penerbangan

Website & Kegiatan


Pasuruan Global Tech
 

Copyright © 2009 by Blogger'e Habel