Blogere Habel

Blogere Habel

Senin, 26 Oktober 2009

Hah, Malaysia Mengklaim Bunga Raflesia Arnoldi?


Selasa, 27 Oktober 2009
BENGKULU, KOMPAS.com - Klaim Malaysia terhadap bunga Raflesia arnoldi membangkitkan semangat Kelompok Peduli Puspa Langka Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang untuk melestarikan habitat flora langka itu.

"Terus terang kami sakit hati mengetahui dari media bahwa Malaysia juga mengklaim bunga Raflesia," kata Ketua Kelompok Peduli Puspa Langka Holidin, Minggu (25/10).

Padahal, semangat masyarakat sudah berkurang untuk menjaga setiap bunga yang mekar di kawasan Hutan Lindung dan Cagar Alam Taba Penanjung.

Dengan adanya klaim tersebut, anggota kelompok kembali bersemangat membersihkan kawasan dua bunga Raflesia yang mekar di perbatasan Kota Bengkulu-Kepahiang sejak dua hari terakhir.

"Ada dua yang mekar, posisinya 200 meter dari jalan raya. Sebenarnya kami tidak semangat membuka jalan karena medannya curam, tetapi mengingat klaim Malaysia atas Raflesia, semangat anggota kelompok jadi tinggi," katanya.

Holidin mengatakan satu bunga sedang mekar sempurna dan diperkirakan masih mekar hingga empat hari ke depan.

Bunga yang mekar tersebut berada di kemiringan 65 derajat dengan diameter 80 cm, dan dapat dinikmati pengunjung hingga 12 hari ke depan sebelum membusuk.

Satu bunga lainnya masih mulai membuka kuncup dan diperkirakan mekar sempurna enam hari lagi. Selain dua bunga tersebut, kelompok ini juga menemukan dua calon bunga sebesar bola kaki, dan lima yang sebesar bola kasti.

Diperkirakan hingga satu bulan ke depan calon bunga itu akan berbunga secara bergantian. "Jadi, pengunjung punya banyak kesempatan untuk melihat bunga ini di habitatnya langsung," katanya.

Selain tujuh calon bunga tersebut, Holidin yang saat ini sedang membersihkan lokasi bunga dan merintis jalan setapak bagi pengunjung mengatakan enam inang bunga Raflesia juga menunjukkan tanda-tanda calon bunga yang biasa disebut tombol.

Jumlah tombol, belum bisa dipastikan karena pihaknya belum menghitung. "Kelihatannya banyak calon bunga yang akan muncul karena ada enam inang yang kami temukan dengan banyak tombol, atau benjolan calon bunga," katanya.

Holidin dan timnya telah membuat tanda bagi pengunjung dengan memasang papan di pinggir jalan raya, dan kelompok tersebut juga telah membuka jalan setapak untuk pengunjung yang berniat menikmati flora langka itu.

Read More..

Mesin Perisalah Karya BPPT Dinanti Lembaga Negara

Selasa, 27 Oktober 2009
Jakarta (ANTARA News) - Banyak lembaga negara menunggu karya yang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang menyelesaikan prototipe perangkat lunak perisalah yang mampu mengubah suara secara otomatis menjadi teks tertulis.

"DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) sudah menunggu perisalah ini diselesaikan, demikian pula Sekretariat Presiden, dan lembaga lainnya," kata Kepala Pusat Sumber Daya Open Source BPPT Oskar Riandi yang membuka stand pada Global Conference on Open Source (GCOS) di Jakarta, Senin.

Teknologi pengubah suara menjadi teks dengan bahasa Indonesia ini, kata dia, baru satu-satunya di dunia dan dirancang mampu menggantikan notulen dalam berbagai rapat, konferensi hingga sidang pengadilan.

Ia mengatakan, perisalah ini masih terus dikembangkan hingga bisa beroperasi secara baik, berhubung saat ini akurasinya masih 40-50 persen saja, terkait hambatan dialek.

"Data suara seperti dialek atau logat dari berbagai daerah yang diajarkan ke dalam perangkat ini sekarang ini baru satu sepersepuluhnya sehingga masih membutuhkan notulen pendamping untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mungkin," katanya.

Idealnya, lanjut dia, berbagai dialek dari seluruh suku di Indonesia dari Sabang sampai Merauke diajarkan ke dalam piranti ini, sehingga mesin ini mampu mengubah suara ke dalam teks dengan lebih tepat dan cepat.

"Pengembangan perisalah ke depan yang paling mendesak adalah penambahan data model suara. Namun, kendala yang dihadapi sekarang pada persoalan alokasi anggaran pemerintah untuk itu," tambah Oscar.

Namun demikian, sebagai lembaga riset BPPT hanya membuat prototipe, sehingga masih menunggu investor yang bersedia memproduksinya sehingga menjadi perangkat yang bisa digunakan secara massal, ujarnya.

Oskar juga menekankan, bahwa piranti perisalah ini dibangun dengan sistem operasi open source (sumber kode terbuka) yakni Linux.

Pada GCOS ini juga dipamerkan berbagai produk yang bersandar pada piranti lunak open source lainnya, seperti EasyHotspot, situs pasar kreatif, software analisis data, Zaitun Time Series, Bajau Enterprise solution dan lain-lain. (*)

Read More..

Habil & Fidia Blogger

Habil & Fidia Blogger
Hari ini ku telah menemukan kembali cinta itu dan tak ingin melepaskannya lagi…

10 Top Komentar

education news

chat box

Shout box


ShoutMix chat widget

Followers

Head News

Berita Olahraga

all in one mail

Selayang Pandang



Tanggal 10 Mei 2009 saya melepas masa lajang saya

Alhamdulillah sekarang saya sudah menjadi CPNS

Tanggal 1 November 2009 aku berangkat LPJ di Singosari selama 21 hari

Buruan daftar CPNS



Calender





Free Blog Calendar

waktu

Seputar Linux

Seputar Guru

Berita Olah Raga

berita penerbangan

Website & Kegiatan


Pasuruan Global Tech
 

Copyright © 2009 by Blogger'e Habel