Blogere Habel

Blogere Habel

Kamis, 28 Mei 2009

Peminat Tidak Pernah Surut


Jumat, 29 Mei 2009


KOMPETITIF: Seorang dosen mengajar di sebuah kelas di kampus Universitas Indonesia. Banyak lulusan diploma dan karyawan melanjutkan kuliah dalam program ekstensi guna meningkatkan daya saing di bursa kerja yang semakin kompetitif.
PROGRAM ekstensi bukan hanya diminati lulusan diploma yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang strata satu.Lebih dari itu,program ini menjadi magnet bagi karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan.
Dengan menjalani program ekstensi, karyawan bisa berkuliah sambil bekerja.Fleksibilitas waktu belajar inilah yang menjadi daya tarik utama program ekstensi.Terbukti, peminat kelas ini hampir sebagian besar datang dari kalangan pekerja. Namun, tidak sedikit pula yang berasal dari program diploma yang ingin meneruskan kuliahnya. Data dari sejumlah perguruan tinggi mengungkap, jumlah peminat program ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahun.
Di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, peminat program ini berdasarkan data tahun lalu, mencapai lebih dari 2.000 orang. Sementara masing-masing program studi hanya menerima sedikitnya 40 orang. UNS menawarkan seluruh program studinya untuk kelas ekstensi. Namun,tidak termasuk fakultas kedokteran. Adapun fakultas yang ada di UNS meliputi Fakultas Teknik, Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Matematika dan IPA,Bahasa dan Seni, Ekonomi,dan Fakultas Hukum. Peningkatan jumlah peminat setiap tahun,juga dialami Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Jumlah peminat juga hampir sama, dan untuk satu kelas kuota yang tersedia hanya untuk 40 mahasiswa. UNY membuka program ekstensi untuk seluruh program studinya. Seperti Fakultas Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Seni,Ilmu Sosial dan Politik, Teknik, Matematika dan IPA, dan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Sementara di Universitas Indonesia (UI),peminat yang mendaftar program ini jumlahnya sekitar 3.500 orang,yang diterima jumlahnya hanya sekitar 1.000-an.UI membuka program ekstensi dari beragam rumpun. Sebut saja rumpun Ilmu Kesehatan, Sains dan Teknologi, serta rumpun Ilmu Sosial dan Humaniora.
Jumlah peminat yang tidak pernah surut untuk program ekstensi ini dikarenakan berbagai faktor. Ambil contoh di UNY. Menurut Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru UNY Didik Nurhadiyanto, mahasiswa program ekstensi tidak sedikit yang berprofesi sebagai guru. Sejak diberlakukannya program Sertifikasi Guru,para tenaga pengajar ini memang banyak yang melanjutkan kuliah ke jenjang S-1. Hal ini disebabkan peraturan Sertifikasi Guru yang mewajibkan guru mengantongi ijazah S-1.
Sementara,peminat program ini di UNS yang kebanyakan datang dari kalangan pekerja, beralasan mengambil program ini untuk mengukuhkanaktualisasidiridenganmendapatkan gelar sarjana. Mereka pun berkeinginan meningkatkan pengetahuan yang bakal mereka gunakan dalam bekerja. Terlebih lagi tersedianya waktu yang fleksibel, semakin memantapkan niat para karyawan untuk mengambil program ini Program ekstensi di UNS secara serentak diadakan pada sore hari,mulai hari Senin hingga Jumat.
Senada dengan program ekstensi di UI yang diadakan mulai pukul 17.00 hingga 21.00. “Untuk kelas tambahan diadakan pada hari Sabtu,”papar Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru UI Emil Budianto. Lain lagi dengan penyelenggaraan program di UNY. Jadwal program ekstensi tidak ubahnya dengan program reguler. Mahasiswa bisa memilih ingin kuliah pada pagi atau siang hari.
Di antara sekian banyak program studi yang ditawarkan, tampaknya Fakultas Ekonomi memiliki jumlah peminat yang paling tinggi di beberapa universitas,baik program studi Manajemen maupun Akuntansi. Di UNS,jurusan favorit di samping Ekonomi adalah Teknik Sipil dan Ilmu Komunikasi. Sementara di UNY yang paling diminati dari jurusan Teknik adalah Teknik Informatika, dari Fakultas MIPA yakni program studi Matematika, dari program studi Sastra yakni Sastra Inggris.Di UI,program studi Hukum dan Akuntansi yang selalu kebanjiran pendaftar.
Penamaan program ekstensi di berbagai universitas tidak sama.Di UNY program ekstensi ini dinamakan Program Kelanjutan Studi (PKS). UNS menamakan program ini dengan nama program Transfer. Biaya penyelenggaraan yang ditetapkan setiap universitas tentunya juga berbeda. Untuk uang pangkal program Transfer di UNS harganya beragam tergantung dari fakultas masingmasing. Harga yang ditetapkan antara Rp6 juta-Rp8 juta.Namun untuk masuk ke Fakultas Ekonomi, karena program ini paling diminati, maka pihak universitas membebankan biaya Rp10 juta untuk uang pangkal.
Adapun biaya yang dikenakan per semester antara Rp1,5 juta-Rp1.750.000. Adapun di UNY uang pangkal berkisar Rp7 juta-Rp8 juta, sudah termasuk untuk semester pertama. Semester berikutnya biayanya antara Rp1,5 juta-Rp1,8 juta. UI tidak memungut biaya untuk uang pangkal, hanya uang per semester. Per semester mahasiswa dikenakan biaya Rp5 juta-Rp7 juta. (sri noviarni)

Comments :

1
teguh mengatakan...
on 

mohon maaf bpk m. habil noor, mw tanya, kalau di malang universitas apa saja yang membuka kelas ekstensi s.inggris atau HI.
trimakasih sblmnya.

Posting Komentar

Selayang Pandang



Tanggal 10 Mei 2009 saya melepas masa lajang saya

Alhamdulillah sekarang saya sudah menjadi CPNS

Tanggal 1 November 2009 aku berangkat LPJ di Singosari selama 21 hari

Buruan daftar CPNS



Calender





Free Blog Calendar

waktu

Seputar Linux

Seputar Guru

Berita Olah Raga

berita penerbangan

Website & Kegiatan


Pasuruan Global Tech
 

Copyright © 2009 by Blogger'e Habel