Blogere Habel

Blogere Habel

Senin, 14 Desember 2009

Indonesia Inginkan Alih Teknologi Kelautan di COP-15

Selasa, 15 Desember 2009

Kopenhagen,
Indonesia menginginkan empat hal dalam isu kelautan yaitu visi bersama, adaptasi, alih teknologi dan peningkatan kapasitas masuk dam keputusan KTT ke-15 (COP) Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark. "Ada empat poin yang ingin kita paksakan untuk masuk dalam keputusan COP -15 yaitu visi bersama, adaptasi, alih teknologi dan peningkatan kapasitas. Khusus untuk alih teknologi, saya telah bicara dengan Pangeran Albert II dari Monaco," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad dalam acara Hari Kelautan (The Oceans Day) yang diselenggarakan di Kantor Badan Lingkungan Eropa (EEA/European Environment Agency) di Kopenhagen, Senin (14/12).

Indonesia bekerja sama dengan EEA mengadakan Hari Kelautan yang merupakan acara tambahan COP-15 dengan pembicara kunci Pangeran Monaco Pangeran Albert II, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.

Acara yang bertema "The Importance of Oceans, Coasts, and Small Island Developing States in the Climate Regime" dibuka dengan pengantar dari Direktur Eksekutif European Environment Agency Prof Jacqueline McGlade, Co-Chair dan Kepala Sekretariat Global Forum on Oceans, Coasts, and Islands Universitas Delaware Dr Biliana Cicin-Sain, dan Sekretaris Negara Departemen Lingkungan Inggris Hon Hilary Benn MP.

Acara tersebut dihadiri oleh 150 peserta dari 39 negara serta para pakar, pengambil kebijakan dan pengamat kelautan dari seluruh dunia. Pada pidato pembukaannya, Fadel Muhammad mengatakan isu laut telah menjadi arus utama perubahan iklim global sejak Deklarasi Manado pada Konferensi Kelautan Dunia, Mei 2009.

Permasalahan yang terjadi di laut secara global yaitu naiknya permukaan air laut, pemutihan terumbu karang dan pengasaman laut akibat pemanasan global. "Saya mengajak seluruh mitra kelautan di dunia untuk bersama-sama menyelamatkan laut dan juga menyelamatkan masyarakat dan komunitas yang tinggal di wilayah pesisir, pulau-pulau dan kepulauan," kata Fadel.

Dia juga menyampaikan informasi tentang Sekretariat Regional Inisiatif Segitiga Terumbu Karang (CTI) yang telah ditetapkan akan berlokasi di Manado sebagai kelanjutan Konferensi Kelautan Dunia di Manado. Pangeran Albert II dari Monaco dalam pidatonya mengatakan laut merupakan salah satu elemen global kehidupan.

Dalam kesempatan tersebut Pangeran Albert mengemukakan berbagai permasalahan yang dialami laut secara global antara lain proses pengasaman laut yang membuat terumbu karang mati dan penangkapan ikan secara berlebih.

Pada sesi pagi sampai malam hari, para pakar kelautan dari berbagai negara akan menyampaikan makalahnya, antara lain Sesmenko Kesra Prof Indroyono Soesilo, yang berbicara mengenai hasil dari WOC dan CTI di Manado dan konteksnya pada perubahan iklim.

Sementara Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan, DKP, Dr. Gellwynn Jusuf, akan menjadi moderator pada Panel 6 (Perspectives from World Leaders and Reception) yang mengakhiri sesi malam dengan memperkenalkan beberapa badan-badan internasional sektor lingkungan yang dinilai akan memberikan dampak signifikan pada pengelolaan upaya penurunan emisi karbon di atmosfer, antara lain dari UNEP, Bank Dunia, Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Comments :

0 komentar to “Indonesia Inginkan Alih Teknologi Kelautan di COP-15”

Posting Komentar

Selayang Pandang



Tanggal 10 Mei 2009 saya melepas masa lajang saya

Alhamdulillah sekarang saya sudah menjadi CPNS

Tanggal 1 November 2009 aku berangkat LPJ di Singosari selama 21 hari

Buruan daftar CPNS



Calender





Free Blog Calendar

waktu

Seputar Linux

Seputar Guru

Berita Olah Raga

berita penerbangan

Website & Kegiatan


Pasuruan Global Tech
 

Copyright © 2009 by Blogger'e Habel