Jumat, 5 Juni 2009
JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kekuatan bangsa Indonesia terletak pada jumlah penduduknya yang banyak. Namun sayang sumber daya manusia yang berlimpah tersebut belum digunakan secara maksimal, sehingga Indonesia masih saja tertinggal dari negara lain.
"Jumlah penduduk kita (Indonesia)kurang lebih 250 juta jiwa, dan 25 persen atau sekitar 50 juta jiwa adalah generasi muda. Tapi angka yang 50 juta jiwa itu belum tereksplorasi dengan baik," ujar Firdaus Alamsjah, Wakil Eksekutif Binus Business Scholl, usai pembukaan ASEAN Youth Leadership 2009, di Jakarta (5/6).
Padahal, lanjut dia juga potensi generasi tersebut bisa digali, Indonesia akan jadi hebat. "Di Singapura, jumlah anak mudanya tidak sebanyak kita, tapi mereka bisa maju," ujaranya.
Menurut Firdaus, ada beberapa faktor penyebab belum tergalinya potensi besar tersebut. Yang pertama adalah, kurangnya kebanggan kepada negeri sendiri. "Mereka lebih bangga jika mengaku lulusan dari luar negeri. Yang bersekolah di luar negeri juga ada saja yang malu jika mengaku berasal dari Indonesia," jelas dia.
Penyebab kedua adalah, pemerintah kurang agresif untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama pada jenjang perguruan tinggi. Untuk diakui pada taraf Internasional, sebuah pergurun tinggi harus mengikuti akreditasi Internasional. Dan itu membutuhkan riset dengan anggaran yang besar. "Pemerintah harus harus juga membantu memberikan dana, karena satu riset mencapai Rp. 100 juta," terang dia.
Ia meyakini, jika rasa bangga sudah tertanam dan pemerintah juga aktif meningkatkan kualitas pendidikan, lulusan Indonesia tidak akan kalah bersaing dengan lulusan luar negeri. "Dan Indonesia bisa cepat menjadi negara maju yang tangguh untuk bersaing di kancah Internasional" pungkasnya.
Comments :
0 komentar to “Penyebab Indonesia Tertinggal, SDM Belum Digarap Maksimal”
Posting Komentar